Latihan TNI Indonesia Yang Mencengangkan
Latihan TNI Menggunakan Peluru Tajam
Penembak bersenjata api laras panjang memuntahkan banyak peluru tajam saat prajurit Korpaskhas TNI AU merayap-rayap di lumpur. Wajar saja prajurit itu dagdigdug menghadapi tembakan yang merangsek lumpur di sebelah kanan kiri tubuhnya. Rupanya sang penembak memiliki keterampilan khusus sewaktu memberondong peluru agar tidak mencelakakan prajurit yang mengikuti latihan dopper.
"Kalau melihat langsung (di lokasi latihan), tentu mengerikan. Tembakannya menggunakan peluru tajam," ucap Kepala Penerangan (Kapen) Korps Paskhas Letkol Sus Rifaid di Markas Komando (Mako) Paskhas TNI AU, Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/2/2016).
Menurut Rifaid, latihan dopper bertujuan menguji kemampuan prajurit Paskhas yang meliputi uji keberanian, ketahanan fisik, mental dan menumbuhkan kepercayaan diri. Dia menegaskan, tentunya pelatih sekaligus penembak tidak membidik tubuh prajurit. Sepintas bila menyaksikan video latihan dropper oleh Korpaskhas yang muncul di YouTube, penembak nampak beraksi brutal menembaki prajurit.
"Enggak asal-asalan atau sembarangan menembak, ada tekniknya. Tembakan itu bukan mengarah ke prajuritnya, tetapi diarahkan ke lumpur yang berada di samping kanan dan kiri tubuh prajurit yang lagi bergerak merayap," tutur Rifaid.
Saking memiliki kemampuan menguasai senjata api tempur, arah tembakan yang dilancarkan personel Paskhas ini bergerak acak dan zigzag tanpa harus senjata disandarkan ke penyangga. "Personel Paskhas ini sudah sangat terlatih menembak," katanya.
Rifaid menjelaskan, setiap berlangsungnya latihan dopper, para penembak harus mengikuti proses seleksi. Misal dari 20 orang yang ikut, nantinya bisa empat orang lolos seleksi. "Pastinya, para penembak yang melatih itu punya prestasi menembak. Mereka juga dites kejiwaan. Ya karena menembak itu bukan pekerjaan mudah. Penembak enggak mesti sniper," ujar Rifaid.
"Kalau melihat langsung (di lokasi latihan), tentu mengerikan. Tembakannya menggunakan peluru tajam," ucap Kepala Penerangan (Kapen) Korps Paskhas Letkol Sus Rifaid di Markas Komando (Mako) Paskhas TNI AU, Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/2/2016).
Menurut Rifaid, latihan dopper bertujuan menguji kemampuan prajurit Paskhas yang meliputi uji keberanian, ketahanan fisik, mental dan menumbuhkan kepercayaan diri. Dia menegaskan, tentunya pelatih sekaligus penembak tidak membidik tubuh prajurit. Sepintas bila menyaksikan video latihan dropper oleh Korpaskhas yang muncul di YouTube, penembak nampak beraksi brutal menembaki prajurit.
"Enggak asal-asalan atau sembarangan menembak, ada tekniknya. Tembakan itu bukan mengarah ke prajuritnya, tetapi diarahkan ke lumpur yang berada di samping kanan dan kiri tubuh prajurit yang lagi bergerak merayap," tutur Rifaid.
Saking memiliki kemampuan menguasai senjata api tempur, arah tembakan yang dilancarkan personel Paskhas ini bergerak acak dan zigzag tanpa harus senjata disandarkan ke penyangga. "Personel Paskhas ini sudah sangat terlatih menembak," katanya.
Rifaid menjelaskan, setiap berlangsungnya latihan dopper, para penembak harus mengikuti proses seleksi. Misal dari 20 orang yang ikut, nantinya bisa empat orang lolos seleksi. "Pastinya, para penembak yang melatih itu punya prestasi menembak. Mereka juga dites kejiwaan. Ya karena menembak itu bukan pekerjaan mudah. Penembak enggak mesti sniper," ujar Rifaid.
Para prajurit Paskhas yang berada di lumpur, tentu mempunyai teknik khusus saat merayap. Sehingga, sambung Rifaid, peluru tajam tidak menyasar bagian tubuh prajurit "Terpenting konsentrasi," kata Rifaid.
Rifaid memperlihatkan rekaman momen latihan dopper di hutan daerah Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Maret 2015. Menurut Rifaid, setiap tahunnya sekitar 250 personel Paskhas dari golongan perwira, bintara dan tamtama melaksanakan Pendidikan Komando yang salah satu materinya berupa latihan dopper.
"Latihan dopper wajib diikuti prajurit Paskhas," ucap Rifaid
Gambaran isi video milik Korpaskhas TNI AU ini menampilkan dua pria selaku regu tembak berdiri di ketinggian sekitar 10 meter. Keduanya membidikkan senjata api laras panjang Avtomat Kalashnikova 1947 (AK-47) ke arah bawah atau gelanggang lumpur yang dilewati tiga prajurit Paskhas.
Rentetan suara tembakan silih berganti saat tiga prajurit berhelm sambil membawa senjata api laras panjang itu merayap sejauh 25 meter. Percikan lumpur nampak 'menari-nari' terkena peluru tajam kaliber 7,62. Mendapat 'serangan' tersebut membuat prajurit peserta latihan dopper sigap bergerak cepat merayap dalam kubangan lumpur.
"Prajurit peserta pendidikan itu tanpa rompi antipeluru. Sementara penembak mengarahkan pelurunya secara zigzag atau menyilang. Peluru tidak lurus ke depan kepala prajurit, tetapi diarahkan ke samping tubuh kiri dan kanannya," kata Rifaid.
Rifaid memperlihatkan rekaman momen latihan dopper di hutan daerah Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Maret 2015. Menurut Rifaid, setiap tahunnya sekitar 250 personel Paskhas dari golongan perwira, bintara dan tamtama melaksanakan Pendidikan Komando yang salah satu materinya berupa latihan dopper.
"Latihan dopper wajib diikuti prajurit Paskhas," ucap Rifaid
Gambaran isi video milik Korpaskhas TNI AU ini menampilkan dua pria selaku regu tembak berdiri di ketinggian sekitar 10 meter. Keduanya membidikkan senjata api laras panjang Avtomat Kalashnikova 1947 (AK-47) ke arah bawah atau gelanggang lumpur yang dilewati tiga prajurit Paskhas.
Rentetan suara tembakan silih berganti saat tiga prajurit berhelm sambil membawa senjata api laras panjang itu merayap sejauh 25 meter. Percikan lumpur nampak 'menari-nari' terkena peluru tajam kaliber 7,62. Mendapat 'serangan' tersebut membuat prajurit peserta latihan dopper sigap bergerak cepat merayap dalam kubangan lumpur.
"Prajurit peserta pendidikan itu tanpa rompi antipeluru. Sementara penembak mengarahkan pelurunya secara zigzag atau menyilang. Peluru tidak lurus ke depan kepala prajurit, tetapi diarahkan ke samping tubuh kiri dan kanannya," kata Rifaid.
source :
https://news.detik.com/berita/d-3140838/begini-cara-penembak-uji-nyali-pasukan-di-latihan-dopper
https://www.instagram.com/p/BS5n3ZGF3Tb/?taken-by=indonesian_military&hl=en
Komentar
Posting Komentar